
Ideologi IMM
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
1. Struktur Permusyawaratan dalam IMM:
Muktamar
Dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Peserta: Perwakilan Daerah dan Cabang.
Koordinasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Tanwir
Dilaksanakan setiap tahun.
Peserta: Perwakilan Daerah.
Menentukan tuan rumah Muktamar berikutnya.
Koordinasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Musyawarah Daerah (Musyda)
Dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Peserta: Perwakilan Cabang dan Komisariat.
Koordinasi oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Musyawarah Cabang (Musycab)
Dilaksanakan setiap tahun.
Peserta: Perwakilan Komisariat.
Koordinasi oleh Pimpinan Cabang (PC).
Musyawarah Komisariat (Musykom)
Dilaksanakan setiap tahun.
Peserta: Anggota Komisariat.
Koordinasi oleh Pimpinan Komisariat (PK).
2. Enam Penegasan IMM (Deklarasi Kottabarat, 1965):
IMM adalah gerakan mahasiswa Islam.
Kepribadian Muhammadiyah menjadi landasan perjuangan.
IMM sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah.
Organisasi sah yang mematuhi hukum dan dasar negara.
Ilmu adalah amal; amal adalah ilmiah.
Amal IMM adalah lillahi ta'ala untuk rakyat.
3. Identitas IMM (1970):
IMM adalah organisasi kader keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan.
Memperkuat gerakan dakwah, khususnya di kalangan mahasiswa.
Anggota harus memadukan akidah dan kemampuan ilmiah.
4. Profil Kader Ikatan (1986):
Berkeyakinan dan bersikap religius.
Berwawasan dan terampil memimpin.
Memiliki kecendekiawanan.
Mampu berkomunikasi secara efektif.
5. Nilai Dasar Ikatan (1992):
IMM bergerak di bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.
Landasan gerakan adalah Islam yang hanif.
Lawan ketidakadilan dan kemungkaran.
Menegakkan syariat Islam dalam masyarakat.
6. Deklarasi IMM:
Kottabarat, Surakarta (1965): Penegasan strategi dasar: kaderisasi, kristalisasi, konsolidasi.
Garut (1967): IMM sebagai alat pembaharuan dengan dasar akidah dan intelektualitas.
Malang (2002): Manifesto kader progresif untuk transformasi sosial.
Jakarta (2004): Manifesto politik nilai IMM.
Banjarmasin (2023): 7 Pilar Gerakan Inklusif Berkemajuan.
7. Direktori Kota Bersejarah IMM:
Yogyakarta (1964): Tempat kelahiran IMM.
Surakarta (1965): Tempat Deklarasi Kottabarat dan Munas I.
Garut (1967): Lokasi Deklarasi Garut.
Informasi ini mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan semangat perjuangan IMM sebagai organisasi mahasiswa yang
berlandaskan Islam dan kepribadian Muhammadiyah.